7 Pendekatan Artistik Dalam Game-Game Ninja Theory

7 Pendekatan Artistik Dalam Game-Game Ninja Theory

7 Pendekatan Artistik Dalam Game-Game Ninja Theory – Ninja Theory adalah pengembang game asal Inggris yang didirikan pada tahun 2000 di Cambridge. Perusahaan ini awalnya dikenal dengan nama Just Add Monsters (JAM) dan didirikan oleh Tameem Antoniades, Nina Kristensen, dan Mike Ball. Tiga pendiri ini adalah mantan anggota Rare, sebuah studio game terkenal dengan game-game seperti GoldenEye 007 dan Banjo-Kazooie.

Pada tahun 2004, Just Add Monsters bekerja sama dengan Sony Computer Entertainment Europe untuk mengembangkan game eksklusif untuk PlayStation 3 yang akhirnya menjadi Heavenly Sword. Game ini rilis pada tahun 2007 dan menjadi permainan pertama Ninja Theory yang mendapatkan perhatian besar. Heavenly Sword mendapatkan pujian karena grafis yang mengesankan, cerita yang kuat, hingga gameplay yang menarik.

Setelah kesuksesan Heavenly Sword, Ninja Theory melanjutkan pengembangan game dengan fokus pada pengalaman naratif yang mendalam dan visual yang memukau. Pada tahun 2010, mereka merilis Enslaved: Odyssey to the West, yang juga menerima pujian kritis.

Pada tahun 2013, Ninja Theory mengambil alih pengembangan reboot dari seri game Devil May Cry yang terkenal, yang diberi judul DmC: Devil May Cry. Game ini mendapatkan tanggapan yang positif dari para pemain dan kritikus.

Namun, perubahan terbesar bagi Ninja Theory terjadi pada tahun 2014 ketika mereka menjadi studio pengembangan independen. Mereka meluncurkan game terobosan mereka, Hellblade: Senua’s Sacrifice, pada tahun 2017. Hellblade menggabungkan aksi, eksplorasi, dan elemen horor psikologis dengan tema kesehatan mental yang mendalam. Game ini menjadi sukses besar dan mendapat pujian kritis serta penghargaan yang bergengsi.

Pada tahun 2018, Microsoft mengumumkan akuisisi Ninja Theory dan menjadikannya salah satu studio pengembangan internal mereka. Setelah itu, Ninja Theory merilis Bleeding Edge pada tahun 2020, yang merupakan game aksi multipemain online.

Seiring waktu, Ninja Theory telah membuktikan diri sebagai pengembang game dengan keahlian artistik yang kuat hingga penekanan pada pengalaman naratif yang mendalam. Mereka terus menciptakan game yang inovatif, mendorong batas-batas genre, hingga mengeksplorasi tema-tema yang berani.

7 Pendekatan Artistik Dalam Game-Game Ninja Theory

1. Detail Visual yang Menakjubkan

Ninja Theory menempatkan perhatian besar pada detail visual dalam game mereka. Mereka menggunakan teknologi grafis canggih untuk menciptakan dunia yang realistis dan atmosfer yang mendalam. Setiap unsur, mulai dari karakter hingga lingkungan, penegrjaannya dengan cermat untuk memberikan pengalaman visual yang memukau.

2. Penciptaan Karakter yang Realistis

Karakter dalam game-game Ninja Theory didesain dengan penuh perhatian terhadap detail dan nuansa emosional. Penggunaan teknologi motion capture membantu merekam gerakan dan ekspresi wajah aktor untuk menghadirkan karakter yang lebih hidup hingga mengekspresikan emosi dengan lebih otentik.

3. Fokus pada Nuansa Emosional

Ninja Theory menggali tema-tema yang kompleks dan menghadirkannya dalam pengalaman gameplay yang memukau emosional. Mereka mengeksplorasi berbagai emosi seperti ketakutan, keputusasaan, kegembiraan, hingga kehilangan dengan cara yang mendalam dan menggugah perasaan pemain.

4. Penggunaan Visualisasi yang Kreatif

Mereka sering menggunakan visualisasi yang kreatif untuk menggambarkan keadaan batin karakter atau melibatkan pemain dalam pengalaman yang tidak biasa. Misalnya, melalui penggunaan efek visual, perubahan lingkungan, hingga manipulasi realitas dalam game.

5. Penekanan pada Atmosfer yang Kuat

Ninja Theory menciptakan atmosfer yang khas dalam game mereka. Penggunaan pencahayaan yang dramatis, desain suara yang mengesankan, hingga musik yang kuat bekerja sama untuk menciptakan suasana yang mendalam dan mendukung pengalaman naratif yang intens.

6. Ekspresi Seni yang Beragam

Mereka berani menggabungkan berbagai gaya seni dan desain, baik yang realistis maupun yang lebih stilistik, untuk menciptakan identitas visual yang unik dalam game mereka. Sehingga ini memberikan tampilan yang segar dan mengesankan bagi pemain.

7. Pembingkaian Sinematik

Dalam beberapa game mereka, Ninja Theory menggunakan teknik sinematik yang kuat untuk memperkuat pengalaman naratif. Ini termasuk penggunaan pengambilan gambar yang dramatis, pemotongan yang efektif, hingga penggunaan sudut kamera yang tepat untuk memberikan kesan filmik yang mendalam.

Game Populer Karya Ninja Theory

1. Heavenly Sword (2007)

Heavenly Sword adalah game aksi petualangan yang pertama kali rilis untuk PlayStation 3. Game ini mengikuti perjalanan Nariko, seorang prajurit wanita yang memiliki pedang surgawi yang kuat. Dalam game ini, pemain dapat mengendalikan Nariko hingga menggunakan keterampilan tempur yang memukau untuk menghadapi musuh-musuh yang beragam.

2. Enslaved: Odyssey to the West (2010)

Enslaved adalah game aksi-petualangan yang tersedia untuk PlayStation 3, Xbox 360, dan PC. Cerita game ini berlatar di masa depan pasca-apokaliptik dan mengikuti perjalanan Monkey, seorang pria yang terjebak bersama seorang wanita bernama Trip. Pemain harus menjalani petualangan melalui lingkungan yang indah namun berbahaya sambil mengatasi tantangan hingga memecahkan teka-teki.

3. DmC: Devil May Cry (2013)

Game ini adalah reboot dari seri Devil May Cry yang terkenal dan ini berfokus pada karakter Dante, seorang pemburu iblis setengah manusia setengah iblis yang memiliki keterampilan tempur yang luar biasa. Pemain akan melawan iblis-iblis yang menakutkan sambil menggabungkan serangan keren hingga gerakan akrobatik.

4. Hellblade: Senua’s Sacrifice (2017)

Hellblade: Senua’s Sacrifice adalah game yang menggabungkan unsur-unsur aksi dan petualangan dengan penekanan kuat pada narasi hingga kesehatan mental. Pemain mengendalikan Senua, seorang prajurit Keltik yang mencari jiwa orang yang dicintainya di alam baka. Game ini mengeksplorasi tema-tema seperti psikosis dengan cara yang sangat mendalam dan emosional.

5. Bleeding Edge (2020)

Bleeding Edge adalah game aksi tim multipemain yang berfokus pada pertarungan dalam gaya tempur yang cepat. Pemain dapat memilih karakter dari beragam pilihan yang unik dengan kemampuan dan gaya bermain yang berbeda. Game ini menawarkan pertempuran tim melawan pemain lain dalam mode online.

6. Senua’s Saga: Hellblade II (TBA)

Senua’s Saga: Hellblade II adalah sekuel dari Hellblade: Senua’s Sacrifice yang sedang dalam pengembangan. Game ini akan melanjutkan kisah Senua dan mengeksplorasi tantangan baru dalam perjalanan psikologisnya. Detail lebih lanjut tentang game ini masih belum diungkapkan secara lengkap.

Game-game karya Ninja Theory menunjukkan kecenderungan untuk menggabungkan kualitas visual yang mengesankan, narasi yang kuat, hingga pengalaman emosional yang mendalam. Perusahaan iniĀ  sering mengangkat tema-tema kompleks dan eksplorasi karakter yang mendalam, sehingga memberikan pengalaman gameplay yang unik bagi para pemain.